Prodi Bimbingan dan Konseling IKIP Siliwangi Selenggarakan Seminar Nasional Angkat Topik Pendidikan Inklusi

Cimahi (5/10) Program Studi Bimbingan dan Konseling IKIP Siliwangi mengadakan Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dengan tema “Aktualisasi Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan Inklusi”. Seminar Nasional BK diselenggarakan di Gedung Aula Graha Panca Bakti dengan menghadirkan para pakar dalam Bimbingan dan Konseling antara lain Prof. Dr. H. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd.Kons. (Guru Besar Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang), Dr. Nandang Budiman, M.Psi (Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia), serta Dr. Ir. Ahmad Ali Rahmadian, M.Pd. (Praktisi Konseling). Acara dibuka secara langsung oleh Rektor IKIP Siliwangi Dr. Heris Hendriyana, M.Pd.

Pemateri pertama Prof. Dr. H. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd.Kons., memaparkan tentang peran konseling dalam pendidikan inklusi. “Konseling untuk semua (counseling for all) dan konseling sepanjang hayat (lifelong counseling) harus diselenggarakan dalam setiap satuan layanan pendidikan dan dilaksanakan oleh setiap konselor”. Lebih lanjut Ketua Umum ABKIN 2009-2017 tersebut menegaskan bahwa konselor perlu memiliki kompetensi dalam pendidikan inklusi yakni terlibat aktif dalam proses kesadaran diri mendapatkan pengetahuan dan dapat menerapkan keterampilan dalam bekerja dengan individu yang beragam.

Pemateri kedua Dr. Nandang Budiman, M.Psi membedah materi mengenai Bimbingan dan Konseling pada pendidikan inklusi di era disrupsi. Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling UPI tersebut mengawali sesi materi dengan membuka cakrawala mengenai posisi strategis Bimbingan dan Konseling yang menjadi bagian integral dari Sistem Pendidikan Nasional dalam bidang pembinaan peserta didik, akan tetapi dalam era revolusi industri 4.0 semuanya menjadi terdisrupsi. Maka kemudian dalam rangka menghadapi era disruptif diperlukan penguatan kapasitas umum dan khusus bagi konselor. Penguatan kapasitas umum terdiri dari penguatan landasan, sistem manajemen, sistem penyampaian dan akuntabilitas. Adapun penguatan kapasitas khusus mencakup penguatan kapasitas pribadi, kompetensi multibudaya serta penguatan inovasi dan school reform.

Materi terakhir disampaikan oleh praktisi Bimbingan dan Konseling Dr. Ir. Ahmad Ali Rahmadian, M.Pd. pemaparan materi Dr. Ali menjelaskan tentang pengembangan program layanan bagi siswa berkebutuhan khusus serta peran guru BK dalam pendidikan inklusi. Sesi materi menjadi lebih menarik dengan mengajak para peserta mensimulasikan beberapa teknik konseling dalam pendidikan inklusi seperti CBT, Brief Counseling, dll.

Kegiatan Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Tahun 2019 ini selain merupakan salah satu program kerja prodi BK, sekaligus ajang pengenalan bahwa BK dalam pendidikan Inklusi menjadi sebuah ke-khas-an dari prodi BK IKIP Siliwangi. Apresiasi terhadap seminar nasional sangat tinggi dengan partisipasi peserta yang terdiri dari pelbagai unsur seperti mahasiswa, guru, dosen dan pegiat pendidikan. Bahkan, Ketua Prodi BK IKIP Siliwangi Ecep Supriatna, M.Pd pun kehabisan kata-kata dalam menggambarkan kegiatan seminar tersebut. “Satu padanan kata untuk mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Tahun 2019 yakni LUAR BIASA!” Pungkasnya. (Rezza/BK)

Scroll to Top